Johannes R: Setiap Tahun LDII Lakukan Pemotongan Hewan Kurban dengan Rapi




LIPUTANKEREN.COM | TIMIKA - Pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Mimika kembali melaksanakan pemotongan hewan kurban. Acara tersebut berlangsung di Masjid Miftahul Huda, Jalan Hasanudin, Gang Ketapang, no.09, Kota Timika, Papua Tengah,  pada Senin (17/6/2024).

Ketua DPD LDII Kabupaten Mimika, La Ode Muhammad Noris Asara, SS, mengungkapkan bahwa tahun ini LDII berhasil mengumpulkan 15 ekor sapi dan menerima tambahan satu ekor sapi dari pemerintah daerah. Selain itu, LDII juga menyembelih 15 ekor kambing. Hewan-hewan kurban ini diperoleh melalui program tabungan kurban yang dijalankan oleh warga LDII sepanjang tahun.

“Setiap tahun kami menghimbau warga LDII untuk menabung, sehingga setelah Idul Adha selesai, mereka sudah bisa memulai persiapan untuk kurban tahun berikutnya,” jelas La Ode Muhammad Noris. Dengan program tabungan kurban ini, LDII dapat merencanakan dan menargetkan harga sapi dan kambing untuk Idul Adha mendatang.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos., MM  hadir dan menyaksikan proses penyembelihan kurban yang dilakukan oleh LDII. Ia menyampaikan apresiasinya atas ketertiban dan keteraturan dalam pelaksanaan kurban oleh LDII.

“Saya kira ini sangat positif. Setiap tahun LDII melakukan pemotongan kurban dengan rapi, dan saya sangat mengapresiasi hal ini,” ujar Rettob.

Selain mengunjungi LDII, Johannes Rettob juga mengunjungi Pengurus Muhammadiyah dan salah satu masjid di kelompok Kerukunan Seram.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mimika, Ustadz H M Amin AR, SAg, mengungkapkan bahwa kebutuhan sapi kurban untuk umat Muslim pada Idul Adha kali ini sekitar 370 ekor, namun hanya 200 ekor yang tersedia. Meski jumlah sapi yang dikurbankan tahun ini menurun karena pembatasan pemasukan sapi dari luar Timika, Ustadz Amin tetap mengapresiasi semangat umat Muslim yang tetap berkurban.

“Tahun ini jumlah kurban terbatas. Meskipun harga sapi lebih mahal, rata-rata sapi gemuk dan umat Muslim tetap semangat untuk berkurban,” ungkap Ustadz Amin.

Ustadz Amin juga berterima kasih kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) yang terus memantau pergerakan sapi melalui pemeriksaan post mortem dan ante mortem. MUI hanya memastikan bahwa sapi yang disembelih sesuai dengan syariat Islam, seperti tidak cacat.

Pada Idul Adha tahun ini, Ustadz Amin menyatakan bahwa hampir semua masjid di Timika telah menggunakan alat penyembelihan ihsan yang memenuhi standar. Alat ini membantu mengurangi penderitaan hewan selama proses penyembelihan. “Ada sekitar 13 titik yang sudah memiliki alat penyembelihan yang standar,” tambahnya.

Penyembelihan kurban di Timika berlangsung mulai 17 Juni hingga 20 Juni. Hingga 20 Juni mendatang, kegiatan penyembelihan kurban masih dapat dilaksanakan.
Lebih baru Lebih lama
Liputan Keren