Tangerang – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, Senkom Mitra Polri wilayah hukum Polsek Ciledug, Kota Tangerang, mengadakan latihan pemadam kebakaran dan simulasi tanggap bencana tahap awal. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang dan dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Nurul Aini, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang , Minggu (26/1/2025).
Sebanyak 150 peserta yang terdiri dari anggota Senkom, santri dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Aini, serta warga masyarakat mengikuti pelatihan tersebut dengan penuh antusias. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dasar dalam menangani kebakaran serta menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
H. Lagiman, selaku Pembina Senkom Mitra Polri Kota Tangerang, menekankan pentingnya pelatihan ini, terutama bagi para santri yang tinggal di lingkungan pondok pesantren. "Melihat kondisi saat ini, kami merasa perlu memberikan pelatihan kepada santriwan dan santriwati agar mereka tahu bagaimana menyelamatkan diri jika terjadi gempa atau kebakaran. Ini bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga soal kesiapan mental dalam menghadapi situasi darurat," ujar H. Lagiman.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman peserta, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas. "Saya berharap peserta pelatihan, khususnya dari Senkom Mitra Polri, dapat menyampaikan ilmu yang didapat kepada masyarakat di lingkungan masing-masing. Dengan begitu, kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana bisa semakin meluas," tambahnya.
Selain itu, para peserta diajarkan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), teknik evakuasi yang benar, hingga simulasi penanganan gempa dan kebakaran. Latihan ini dikemas secara interaktif agar setiap peserta dapat memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat, terutama di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Aini, memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi potensi bencana. "Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk menciptakan komunitas yang lebih tanggap bencana dan peduli terhadap keselamatan bersama," tutup H. Lagiman. (***)